Selasa, 04 Desember 2012

BARCELONA juga Ikut Promosi Berhenti Merokok 


Para fans barcelona siap siap nich untuk berhenti merokok karena tim kesayanganya sudah mempromosikan Quit smoking With BArca  yang bertujuan untuk para fans yang mempunyai kebiasaan merokok. Bintang barca yang terlibat antara lain Andres Iniesta, Xavi Hernandez, dan Carles Puyol. kegiatan ini untuk menyerukan kepada seluruh fans di Eropa untuk mengatakan 'tidak merokok' dan menawarkan bimbingan dan dukungan kepada fans yang ingin menghentikan kebiasaan merokok.

solusi program online dan mobile aplikasi yang disebut FCB iCoach  yang berisikan tips serta informasi tentang seputar berhenti merokok dan motivasi dari para pemain Barcelona bersama dengan tokoh penting klub Catalan itu seperti Josep ''Pep'' Guardiola dan Presiden klub Sandro Rosell.

Pada program FCB iCoach itu, para fans akan diberikan kuesioner pendek yang mengidentifikasi jenis pembinaan yang mereka butuhkan untuk melepaskan kebiasaan merokok. Dengan lebih dari 140 juta perokok di seluruh Eropa, Komisi Eropa yakin Barcelona yang memiliki reputasi sebagai salah satu klub terbesar di dunia mampu memberikan dorongan kepada para perokok untuk menghentikan kebiasaannya. sumber (sindo 3 des 2012)

Mulai diri kita untuk diri kita dan semuanya

Kamis, 29 November 2012

Penanganan Bencana Pada Perusahaan

 
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat dunia industri berlomba-lomba melakukan efisiensi dan meningkatkan produktivitas dengan menggunakan alat-alat produksi yang semakin komplek. Semakin kompleknya peralatan kerja yang digunakan, maka semakin besar pula potensi bahaya kecelakaan kerja yang ditimbulkan apabila tidak dilakukan  penanganan dan pengendalian sebaik mungkin. Penggunaan peralatan kerja sering tidak diikuti dengan penyediaan tenaga kerja yang berkualitas untuk mengoperasikannya dapat berakibat peralatan tersebut tidak termanfaatkan secara optimal dan benar. Akibat yang lebih fatal adalah timbulnya kecelakaan kerja baik operator peralatan itu sendiri maupun masyarakat di sekitar perusahaan.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) akan menciptakan terwujudnya pemeliharaan tenaga kerja yang baik. Keselamatan dan kesehatan kerja ini ditanamkan pada diri masing-masing individu karyawan dengan cara penyuluhan dan pembinaan yang baik agar mereka menyadari arti penting keselamatan kerja bagi dirinya maupun untuk perusahaan. Apabila banyak terjadi kecelakaan, maka tenaga kerja banyak yang menderita, angka absensi di perusahaan meningkat, hasil produksi menurun, dan biaya pengobatan semakin membesar. Ini semua akan menimbulkan kerugian bagi tenaga kerja maupun perusahaan yang bersangkutan, karena mungkin tenaga kerja terpaksa berhenti bekerja sebab sakit sementara atau cacat tetap yang diakibatkan oleh proses kerja yang tidak aman atau peralatan kerja yang salah dalam pengoperasiannya.
Karena pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja para tenaga kerja, maka untuk mengantisipasi dan mengurangi angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja juga melindungi tenaga kerja, maka pada tahun 2012, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 50 tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Pasal 3 Peraturan Menteri ini menjelaskan bahwa setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 100 orang atau lebih dan/atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja, wajib menerapkan SMK3.
Dalam peraturan pemerintah mengenai SMK3 juga diatur harus adanya manajemen resiko dan manajemen tanggap darurat sehingga perusahaan harus membuat tim khussus dalam upaya penilaian, pengendalian maupun penanganan bencana atau kegiatan tanggap darurat dalam industri. Dalam hal ini juga tercantum pada pasal 3 pada PP no 50 tahun 2012 mengenai tanggap darurat sehingga perusahaan juga harus mempunyai prosedur dalam pelaksanaaannya . Kewajiban mengenai penerapan Sistem Manajemen K3 oleh setiap perusahaan ini ditegaskan kembali dalam Pasal 87 Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang berbunyi: setiap perusahaan wajib menerapkan sitem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan. Akhir-akhir ini kita melihat banyak perusahaan telah mendapatkan sertifikasi OHSAS 18001, SMK3 dan ISO 14001. Ini merupakan fenomena yang baik dimana banyak perusahaan sudah memiliki komitmen untuk peningkatan kinerja dibidang K3 dan lingkungan hidup dengan pendekatan sistem dan proses yang terstruktur. Hanya saja sangat disayangkan kalau dalam proses mendapatkan sertifikasi tersebut perusahaan mengembangkan sistem manajemennya dengan cara yanng terpisah-pisah antara sistem manajemen K3 dan lingkungan hidup sehingga terjadi proses dan prosedur yang saling tumpang tindih yang berdampak pada penggunaan sumberdaya yang tidak efisien dan efektif.
Tanggung jawab perusahaan dalam upaya penanganan tanggap darurat baik kecelakaan maupun bemcana yang terjadi di perusahaan merupakan tanggung  perusahaan karena perusahaan harus menjamin karyawan, tamu, kontraktor maupun masyarakat yang ada di sekitar perusahaan atau pabrik. Ini merupakan fenomena yang baik dimana banyak perusahaan sudah memiliki komitmen untuk peningkatan kinerja dibidang K3 dan lingkungan hidup dengan pendekatan sistem dan proses yang terstruktur.
Contoh Desaign Poster Langkah Mencuci Tangan



   HACCP

Pada tahun 1971, untuk pertama kalinya sistem HACCP ini dipaparkan kepada masyarakat di negara Amerika Serikat di dalam suatu Konferensi Nasional Keamanan Pangan. Pada tahun berikutnya Pillsbury mendapat kontrak untuk memberikan pelatihan HACCP kepada badan Food and Drug Adminstration (FDA). Dokumen lengkap HACCP pertama kali diterbitkan oleh Pillsbury pada tahun 1973 dan disambut baik oleh FDA dan secara sukses diterapkan pada makanan kaleng berasam rendah.
Pada tahun 1985, The National Academy of Scienses (NAS) merekomendasikan penerapan HACCP dalam publikasinya yang berjudul An Evaluation of The Role of Microbiological Criteria for Foods and Food Ingredients. Komite yang dibentuk oleh NAS kemudian menyimpulkan bahwa sistem pencegahan seperti HACCP ini lebih dapat memberikan jaminan kemanan pangan jika dibandingkan dengan sistem pengawasan produk akhir.
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) adalah suatu sistem kontrol dalam upaya pencegahan terjadinya masalah yang didasarkan atas identifikasi titik-titik kritis di dalam tahap penanganan dan proses produksi. HACCP merupakan salah satu bentuk manajemen resiko yang dikembangkan untuk menjamin keamanan pangan dengan pendekatan pencegahan (preventive) yang dianggap dapat memberikan jaminan dalam menghasilkan makanan yang aman bagi konsumen.
Tujuan dari penerapan HACCP dalam suatu industri pangan adalah untuk mencegah terjadinya bahaya sehingga dapat dipakai sebagai jaminan mutu pangan guna memenuhi tututan konsumen. HACCP bersifat sebagai sistem pengendalian mutu sejak bahan baku dipersiapkan sampai produk akhir diproduksi masal dan didistribusikan. Oleh karena itu dengan diterapkannya sistem HACCP akan mencegah resiko komplain karena adanya bahaya pada suatu produk pangan. Selain itu, HACCP juga dapat berfungsi sebagai promosi perdagangan di era pasar global yang memiliki daya saing kompetitif.
Pada beberapa negara penerapan HACCP ini bersifat sukarela dan banyak industri pangan yang telah menerapkannya. Disamping karena meningkatnya kesadaran masyarakat baik produsen dan konsumen dalam negeri akan keamanan pangan, penerapan HACCP di industri pangan banyak dipicu oleh permintaan konsumen terutama dari negara pengimpor.
Penerapan HACCP dalam industri pangan memerlukan komitmen yang tinggi dari pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan. Disamping itu, agar penerapan HACCP ini sukses maka perusahaan perlu memenuhi prasyarat dasar industri pangan yaitu, telah diterapkannya Good Manufacturing Practices (GMP) dan Standard Sanitation Operational Procedure (SSOP).
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh suatu industri pangan dengan penerapan sistem HACCP antara lain meningkatkan keamanan pangan pada produk makanan yang dihasilkan, meningkatkan kepuasan konsumen sehingga keluhan konsumen akan berkurang, memperbaiki fungsi pengendalian, mengubah pendekatan pengujian akhir yang bersifat retrospektif kepada pendekatan jaminan mutu yang bersifat preventif , dan mengurangi limbah dan kerusakan produk atau waste .

Minggu, 28 Oktober 2012

Limbah

Dalam disetiap kehidupan manusia ataupun makhluk hidup di dunia ini pasti menggunakan barang ataupun jasa, sisa dari kita menggunakan jasa adalah suatu perasaan yang timbul dari diri kita sedangkan hasil kita menggunakan/,me,akai barang merupakan limbah. pernah tidak kita berfikir sejenak berapa limbah yang kita buang setiap harinya. bagaimana kita dapat mengolahnya atau bagaimana kita dapat meminimalkan hasil limbah kita. contoh saja limbah cair harian yang ada di rumah tangga pasti kalian sudah tau apa saja limbah cair rumah tangga tidak sedikit yang kita buang ke alam, sedangkan alam sekarang sudah mul;ai tua untuk menerima atau mengolah kembali limbah-limbah cair yang sekarag banyak mengandung bahan berbahaya. 

Apa si arti lombah sebenarnya? bagaimana cara pengolahanya ? ini yang coba saya tuliskan disisni.. 

Limbah adalah , buangan dalam bentuk padat, cair,maupun gas. 
Limbah cair
1. campuran antara air dan kontaminan, yang terbuang dari kegiatan permukiman, komersial, industri dan perkantoran. 
2. air kotor yang  yang terbuang dari aktivitas masyarak sehari hari yang berpotensi menurunkan kualitas perairan. 
Prinsip manajemen penanganan limbah 
1.Penetapam Tujuan Penanganan Limbah 
tujuan yang diinginkan dalam penanganan limbah secara spesifik, harus jelas lingkup kegiatan yang akan dilaksanakan, realistis, terukur dan dibatasi oleh waktu 
2. Perencanaan
perencanaan mencangkup kegiatan pengumpulan dan pemilihan informasi, perumusan masalah, dan alternatif pemecahan masalah, merencanakan kegiatan sesuai dengan tujuan yang di tetapkan, merencanakan pengawasan , pengendalian menurut rencana kegiatan yangf akan dilaksanakan. 
3.Pelaksanaan sistem penanganan limbah 
4.pengawasan sistem penanganan limbah

Pemilihan Pengolaham Limbah 
dasar penetapan jenis pengolahan pada umumnya ditentukan oleh organik loading (beban organik)
a. BOD > 1.000 mg/lt : pengolahan an-aerobik
b. BOD 1.000>BOD>500 mg/lt pengolahan an-aerobik atau aerobik
c.BOD < 500 mg/lt pengolahan aerobi9k 

 

"K3L(HSE)


sering kita mendengar maupun membaca tentang budayakan K3 safety frist atu yang lainya, apa sih k3 itu sebenarnya ? nanti saya akan jelaskanm sedikit mengenai K3. kepanjkangan k3 yaitu keselkamatan kesehatan kerja.

k3 merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk menilai , mengontrol, mencegah maupun mengendalikan potensi bahaya yang berada di lingkungan kerja sehingga dapat meminimalkan resiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. sehingga pekerja merasa aman dan nyaman saat bekerja.

K3L terdiri dari
A.Keselamatan Kerja
dalam keselamatan proses yang dilakukan perusahaan yang sudah menerapkan k3 di perusahaan yaitu
1. safty induction
2. tail get meeting
3.sertifikasi peralatan dan crew
4. inspeksi dan cheklis peralatan
5. assesment
6.safety meeting
7.safety stand down
8.safety alert/buletin/safety campaign
9.SIKA
10.Inhouse training
11.safety drill

B.Kesehatan Kerja
1.pemeriksaan kesehatan secara rutin pada pekerja dan crew
2.SKJ (senam kesegaran jasmani)
3.BAPOR area
4.sosialisasi saat tail gaite meeting topik tentang kesehatan

C.Lingkungan
1Limbah Cair (bekerjasama dengan badan pengelola limbah yang memiliki izin <KLH_)
2.Pengukuran kebisingan dilokasi Rig dan sekitar lokasi

Selasa, 23 Oktober 2012

UKM Komunikasi UNIMUS: Open Rekruitmen GEMMA 2012/2013

UKM Komunikasi UNIMUS: Open Rekruitmen GEMMA 2012/2013: Open Rekruitmen Gerakan Mahasiswa Anti Napsa sumber : LPM Uninews  Gemma atau Gerakan Mahasiswa Anti Napsa adalah salah satu Organi...

Selasa, 16 Oktober 2012

Manajen Konflik

Oke kawan semua dalam kehidupan kita sehari hari saat bermasyarakat, bersosial pasti ada sebuah konflik yang kita dapatkan. Disini saya akan membahas tentang bagaimana mengatur atau menyelesaikan masalah yang terjadi biasa disebut "Manajemen Konflik". 

Kita harus mengetahui terlebih duhulu pengertian konflik. Menurut (robins:1966)  adalah suatu proses interaksi yang terjadi akibat ketidaksesuaian antara dua pendapat (sudut pandangt) yang berpenguh atas pihak pihak yang terlibat baik pengaruh positif ataupun negatif.konflik merupakan hal yang manusia, memanusiakwikan konflik akan lebih indah dibanding dengan mengingkari konflik.

Dampak sebuah konflik ada negatifnya yaitu produktifitas menurun, kepercayaan merosot , informasi dirahasiakan , timbulnya masalah moral, dan proses pengambilan sebuah keputusan akan tertunda apabila konflik terjadi pada sebuah pekerjaan atau organisasi, konflik tidak hanya berdampak negatif saja akan tetapi berdampak positif juga ada antara lain motivasi dapat meningkayt, loyalitas dalam dalam kelompok dapat meningkat, ikatan kelompok lebih erat apabila dapat menyelesaikan sebuah masalah dan dapat membantu upaya mencapai tujuan.

konflik pun ada beberapa jenis 
1. konflik intrapersonal
2. konflik interpersonal
3. konfil individu-kelompok
4. konflik antar kelompok

apa yang harus dilakukan dalam upaya penanggulangan sebuah konflik dapat dengan instropeksi diri, evaluasi pihak pihak terkait , dan identifikasi sumber konflik.

Handling Conflict
Mengurangi Konflik :
-Cooling down
-Mencari musuh bersama
Menyelesaikan Konflik (Spiegel, 1994)
Berkompetisi/Dominating à win-lose
Hindari konflik/Avoiding à lose - win
Akomodasi/Smoothing à self sacrifying
Kompromi à win-win solution
Kolaborasi/Integrating à kerjasama

ini yang bisa saya sharingkan pada temen-temen semoga bermanfaat.